Penting untuk mengetahui etika dan nilai bisnis jika anda berada di dunia bisnis yang keras. Etika bisnis berikut akan meningkatkan bisnis anda di berbagai hal daripada yang anda bayangkan, dan menjadikannya bertahan lama dengan hasil yang memuaskan.
Dalam definisi yang paling sederhana, etika adalah sense benar atau salah. Apapun yang dianggap benar, baik adalah etis; sedangkan yang tidak dinamakan tidak etis. Tapi apakah demikian? Tidak. Saya akan menjabarkan definisi dasar dari etika ini. Menurut saya, etika adalah sense benar dan salah, yang diiringi dengan keinginan untuk melakukan kebaikan untuk orang lain.
Ini adalah prinsip dasar yang perlu diikuti ketika anda mencoba melakukan etika dan kebijakan bisnis. Ketika membuat langkah yang besar dalam meningkatkan bisnis, salah satu usaha yang harus dilihat apakah bisnis tersebut secara signifikan membawa manfaat bagi orang lain atau tidak.
Berikut adalah etika bisnis yang patut ditiru.
Prinsip Etika Bisnis #1 – Produktifitas Jauh Lebih Penting Daripada Keuntungan
Misalnya, saya memiliki dua jenis bahan baku yang dapat digunakan, salah satunya lebih mahal dari yang lain. Maka saya akan memilih yang lebih baik diantaranya, tanpa memperdulikan harga. Apa maksud dari hal ini? Saya membuat produksi yang lebih baik. Bagaimana dengan produknya kemudian? Bukankah mereka menurun?
Tidak juga! Ketika saya memproduksi dengan lebih baik, saya juga memastikan lebih banyak penjualan. Dan inilah alasan mengapa profit tidak selalu terpengaruh, dan meskipun terpengaruh, tidak dalam jumlah yang besar. Dan saya menghasilkan profit yang signifikan – yang dipercaya oleh konsumen. Kita semua mengetahui bagaimana bisnis yang kredibel selalu bertahan lama di pasar. Ini yang anda dapatkan jika anda menempatkan produktivitas diatas profit.
Prinsip Etika Bisnis #2 – Konsumen Bukan Domba yang Dapat Dipotong
Kebanyakan bisnis yang tidak etis mengenakan biaya yang terlalu tinggi terhadap produknya, dan menipu konsumennya. Bisnis yang demikian bisa saja menghasilkan keuntungan yang cepat dikarenakan iklan, namun pada saat terjadi nilai baru dalam bisnis, maka akan mengalami kehancuran. Poin yang lebih baik yang diperhatikan adalah, perusahaan yang menaikkan harganya dengan tidak wajar di permulaan tidak dapat menurunkannya kemudian. Sekalipun mereka melihat tidak adanya penjualan yang diharapkan, mereka tidak dapat memotong harga tanpa kehilangan kredibilitas. Harga yang wajar adalah hal terpenting dalam etika bisnis, dan harus diimplementasikan di permulaan.
Prisip Etika Bisnis #3 – Area Pembeli Lebih Penting daripada Area Penengah
Memang benar, penengah memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan bisnis, dan memperpanjang dalam memenuhi tuntutan distributor mereka. Bagaimanapun, distributor adalah orang penting yang membeli produk dari pabrik dan menghadirkannya didepan konsumen. Dalam dunia yang kian kompetitif, sangat penting untuk menarik distributor dan karena itu , kebanyakan bisnis membuat kebijakan dalam memelihara hubungan dengan distributor.
Semua ini adalah hal yang baik selama konsumen sebagai pusat segala sesuatunya. Konsumen adalah hal terpenting daripada penengah, dan semua usaha harus menyadari nilai etika bisnis yang mendahulukan konsumen daripada distributor. Jika konsumen tidak suka dengan produk, maka tidak ada penjualan. Dan jika tidak ada penjualan, tidak ada distributor yang membeli produk. Triknya terletak pada menyenangkan konsumen dengan memberikan produk yang mereka inginkan – tanpa mempermasalahkan sedikit kenaikan biaya manufaktur – dan menciptakan permintaan produk. Secara otomatis distributor akan mendatangi anda.
Prinsip Etika Bisnis #4 – Bersikap Diplomatis dengan Pesaing Anda
Harus ditekankan bahwa etika bisnis selalu mengemukakan persaingan yang sehat dipasar, dan monopoli adalah hal yang dipandang rendah. Bisnis anda memiliki beberapa pesaing, dan yang terbaik bagi anda adalah bersikap diplomatis dengan mereka. Secara etika, anda harus menghormati apa yang dilakukan pesaing anda. Jika anda tergoda untuk memulai perang dingin, ingatlah bahwa mereka memiliki usaha yang sama dengan anda. Jadi jelas, di beberapa hal mereka lebih unggul, atau justru kurang. Kenyataannya, dimata konsumen, anda berbagi dengan mereka karena anda menyediakan produk yang sama. Cukup etis dan menguntungkan bagi anda untuk mengikuti “ikatan persaudaraan” dengan kompetitor anda. Jika anda ingin menyingkirkan mereka, lakukan dengan elegan dan dengan meningkatkan bisnis anda. Melakukan sabotase bisnis kompetitor, dengan cara apapun tidak dapat diterima oleh etika bisnis.
Oleh: Neil Valentine D”Silva
Published: 12/3/2007
Diterjemahkan oleh: Iin untuk pengusahamuslim.com